Perhatian global kini tertuju pada konflik antara Israel dan Palestina, tetapi dalam gejolak perang tersebut, surat lama dari pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, kembali menjadi viral di media sosial. Surat yang berjudul 'Surat untuk Amerika' tersebut ditulis oleh Bin Laden 21 tahun yang lalu, setahun setelah tragedi 9/11 di World Trade Center, New York.
Dalam surat tersebut, Bin Laden menggambarkan serangan terhadap New York sebagai bentuk pembelaan. Menurutnya, Amerika dianggap sebagai 'pelayan' Yahudi yang mengendalikan ekonomi dan media di negara tersebut. Bin Laden juga menyinggung tentang dampak pajak yang dibayarkan di Amerika yang dianggap merugikan umat Islam di Timur Tengah, termasuk penghancuran rumah-rumah warga di Palestina.
Pemimpin Al Qaeda tersebut menyebutkan pembentukan Israel sebagai salah satu kejahatan terbesar dan menekankan bahwa kejahatan tersebut harus dihapuskan. Dia menolak gagasan bahwa orang Yahudi memiliki hak historis atas Palestina sebagaimana dijanjikan dalam Taurat, menyebutnya sebagai rekayasa yang keliru.
"Gagasan bahwa orang-orang Yahudi memiliki hak historis atas Palestina seperti yang dijanjikan dalam Taurat adalah salah satu rekayasa yang paling keliru," ungkap salah satu kutipan dalam surat Bin Laden, seperti yang dilaporkan oleh Times of Israel.
Bin Laden juga menyatakan bahwa Palestina adalah tanah milik umat Islam. Meskipun transkrip surat ini diunggah oleh The Guardian pada tahun 2002, artikel tersebut menjadi viral sejak Rabu (15/11), sehingga The Guardian memutuskan untuk menghapusnya dari portal mereka. Juru bicara The Guardian, Matt Mittenthal, menyatakan bahwa transkrip yang dipublikasikan pada tahun 2002 telah tersebar luas di media sosial tanpa konteks lengkap.