Dalam tengah konflik yang memanas antara Palestina dan Israel, ramalan Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin kembali menjadi sorotan. Pada wawancara dengan jurnalis Al Jazeera, Ahmed Mansour, pada 8 Mei 1999, pendiri Hamas tersebut memprediksi bahwa Israel akan lenyap pada tahun 2027.
Menurut Sheikh Yassin, Israel dideskripsikannya sebagai negara yang berdiri atas kezaliman dan penindasan. Dia meyakini bahwa segala sesuatu yang berasal dari penindasan akan berakhir dengan kehancuran. Meskipun Israel mendapatkan dukungan dari kekuatan besar, dia berpendapat bahwa kekuatan tersebut tidak akan abadi.
Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin menggunakan analogi negara seperti manusia yang mengalami siklus kehidupan, dari lahir, tumbuh, dewasa, tua, hingga akhirnya mengalami kehancuran. Menurutnya, Israel sedang mendekati fase akhir atau kehancuran.
Pada waktu itu, dia menyatakan keyakinannya, "Saya katakan, Insya Allah Israel akan hancur di awal abad mendatang, tepatnya pada 2027, Israel tidak akan ada lagi."
Pendiri Hamas ini juga merujuk pada Al-Quran sebagai dasar prediksinya. Berdasarkan Al-Quran, Sheikh Yassin menyatakan bahwa generasi akan berubah setiap 40 tahun. Dia mengaitkannya dengan peristiwa Nakba pada 1948, dimulainya Intifada pada 1987, dan meyakini bahwa dalam 40 tahun ketiga, entitas Israel akan berakhir.
Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin menekankan kisah dalam Al-Quran yang menggambarkan fase regenerasi dan menyimpulkan, "Gerakan Nakba yang pertama telah pergi, diganti dengan generasi pelempar batu dan pelempar bom, generasi seterusnya adalah generasi pembebas, Insya Allah."