Situasi di Pegunungan Bintang Papua Kondusif Usai Tewasnya 5 Anggota KST Papua

https://ift.tt/fWLMnlE
Letjen TNI Richard Tampubolon selaku Pangkogabwilhan III Foto: Dok. TNI AD
Letjen TNI Richard Tampubolon selaku Pangkogabwilhan III Foto: Dok. TNI AD

Situasi di Distrik Selarambakon dan Distrik Oksibil, wilayah Pegunungan Bintang, Papua, perlahan kondusif. TNI terus memantau situasi usai tertembaknya 5 anggota Kelompok Separatis Teroris Papua (KST) Papua.

“Saat ini situasi keamanan Papua khususnya Pegunungan Bintang aman dan kondusif, Distrik Sarambakon dan Oksibil telah berangsur pulih, masyarakat sudah beraktivitas normal," ujar Letjen TNI Richard Tampubolon selaku Pangkogabwilhan III dalam keterangannya dikutip Selasa (3/10).

Ia menyebut masyarakat berharap tidak ada lagi tindakan kekerasan brutal yang dilakukan oleh KST. Katanya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Papua sudah marah terhadap KST dan mendukung langkah aparat keamanan yang melakukan penindakan terhadap para pengganggu keamanan tersebut.

Dengan dukungan seluruh komponen masyarakat terhadap langkah tegas TNI tersebut, KST Papua sudah saatnya menghentikan propaganda kekerasan.

"KST Papua harus berhenti mengancam masyarakat dengan todongan moncong senjata, serta jangan lagi merampok hasil pembangunan dengan dalih perjuangan kemerdekaan," ungkapnya.

"KST Papua sudah waktunya menyadari, rakyat Papua sudah merdeka sepenuhnya setelah bergabung ke Indonesia dan berikutnya mendapatkan otonomi khusus. Ini artinya Papua sudah bebas membangun dan berkarya, bahkan diistimewakan melebihi wilayah lainnya," sambung dia.

Ia menambahkan, kini saatnya semua masyarakat Papua fokus pada kerja keras, kerja bersama, untuk mengisi kemerdekaan. Juga mengejar ketertinggalan dan mengentaskan kemiskinan, untuk mewujudkan kesejahteraan di tanah papua tercinta.

"Kita semua dan seluruh masyarakat papua menginginkan kedamaian dan kita fokus mendukung pembangunan. Banyak aksi nyata sudah terbukti dilakukan oleh pemerintah Pusat, bahkan Bapak Presiden pun begitu besar perhatian terhadap tanah Papua," katanya.

"Hal ini dibuktikan dengan pembangunan yang masif di tanah Papua. Bapak Presiden Jokowi juga sangat sering mengunjungi Papua, hingga sampai pelosok pedesaan," tegas dia.

Ilustrasi situasi kondusif di Pegunungan Bintang, Papua Foto: TNI AD
Ilustrasi situasi kondusif di Pegunungan Bintang, Papua Foto: TNI AD

Perkembangan Kasus

Perkembangan penyelidikan yang dilakukan Polri terhadap identitas 5 (lima) orang KSTP yang Tewas saat Penindakan Satgas Gabungan TNI-Polri di Kabupaten Pegubin, KST yang sudah teridentifikasi yaitu: Jen Aloka Taplo Alias Dodi, Anton Kalakmabin dan Andarias Mimin, sementara dua korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Dalam daftar barang bukti milik KSTP, selain 3 senjata, ratusan peluru, magazine dan lain-lain, berikutnya diamankan 1 buah KTP a.n. Otobius Bidana. Namun belum bisa dipastikan apakah Otobius Bidana merupakan salah satu dari sisa 2 anggota KST tewas yang belum bisa diidentifikasi tersebut.

Dari 3 orang KST yang sudah teridentifikasi, satu orang yang masuk daftar KST yang dicari aparat keamanan, yaitu Jen Aloka Taplo alias Dodi. Sosok ini memiliki riwayat aksi kejahatan yang panjang.

Ia merupakan anggota KST Kodap XV Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo. Setelah Kodap XXXV Bintang Timur terbentuk, kemudian Jen Aloka Taplo bergabung menjadi anggota KST Kodap XXXV Bintang Timur.

“Jen Aloka Taplo terlibat dalam aksi penembakan, pembakaran fasilitas umum dan pembunuhan suster di Distrik Kiwirok pada bulan September 2021. Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi pembacokan dan pemotongan tukang ojek di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang pada tanggal 6 Desember 2022," ujar dia.

"Selanjutnya Jen Aloka Taplo juga terlibat dalam aksi penembakan dan pembakaran fasilitas umum di Distrik Oksibil pada bulan Januari 2023,” terang Pangkogabwilhan III.

"Tidak ada ruang dan tempat sekecil apa pun di Papua untuk aksi brutal dan sadis para KST," tutup dia.

Baca Juga
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Featured

News Feed