
Kebakaran menghanguskan 12 unit bus Trans Musi yang tak terpakai dan terparkir di area Terminal Alang-Alang Lebar (AAL) Palembang, Minggu (8/10/2023).
Api diduga berasal dari sebuah unit mobil bus Trans Musi berwarna biru, dan menjalar ke kendaraan yang terparkir memanjang di areal terminal.
Sebelum api menjalar terlalu jauh, warga sempat melihat api dan asap tebal. Namun karena angin yang kencang, api dengan cepat menghanguskan bus yang sudah lama terparkir di lokasi.
Warga kemudian berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya, sembari menunggu petugas PBK datang. Api pun cepat dipadamkan sebelum menjalar terlalu jauh.
Kapolsek Sukarami, Kompol M Ikang Ade Putra mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Sedikitnya ada 12 unit bus yang hangus.
"Kita memastikan bus Trans Musi yang terbakar itu sudah tidak aktif lagi. Sekitar lima tahun sudah tidak beroperasi dan dalam kondisi rusak berat," ujarnya.
Saat ini tambah dia, anggotanya masih berada di TKP untuk melakukan penyelidikan. Petugas yang melakukan pemadaman cukup lama berjibaku memadamkan api.
"Api baru bisa dipadamkan sekitar satu jam oleh petugas Damkar Kota Palembang," kata dia.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Palembang Ratu Dewa meminta pihak kepolisian untuk mencari tahu segera penyebab belasan transportasi publik Trans Musi yang tak lagi beroperasi terbakar di Halte Alang-alang lebar.
"Saya meminta Bapak Kapolres untuk menyelidiki motif sebenarnya dari kebakaran yang menyebabkan 12 bus Trans Musi," ujarnya, Selasa (10/10/2023).
Penyebab sementara belasan Trans Musi terbakar diduga karena kondisi suhu panas. Namun untuk pemicu awal kejadian tersebut belum dapat dipastikan. Saat kebakaran berlangsung, petugas pemadam berhasil mematikan api dengan empat armada blangwir.
"Bersyukur api cepat padam. Kata pihak yang melaporkan awalnya api dari bangkai kerangka bus Trans Musi yang sudah tak layak pakai," kata dia.
Dewa menegaskan, atas kejadian ini, ia juga meminta Dirut SP2J dan Trans Musi Palembang Jaya (TMPJ) segera menyampaikan laporan tertulis terkait peristiwa kebakaran. Dewa berharap tak ada lagi insiden sama terulang.
"Jadi dari 12 bus, 6 di antaranya bantuan dari Kementerian Perhubungan, dan sisanya dibeli Pemkot melalui dana penyertaan modal ke perusahaan SP2J," jelasnya.
Dirut PT SP2J Ujang mengakui jika api memang berasal dari bus yang sudah tidak beroperasi dan hingga saat ini mereka pun masih ikut serta menyelidiki penyebab kebakaran dengan terus berkoordinasi dengan Pemkot Palembang.
"Saya belum bisa memastikan penyebabnya, yang jelas kami sudah membuat laporan polisi atas kejadian ini. Tapi sedang diselidiki, karena bus kerangka yang terbakar ini, sementara masih berada di lokasi dan kami sudah membuat laporan polisi," timpalnya.