Literasi Digital Positif

https://ift.tt/7O2hK9a
Ilustrasi media digital. Foto: sdecoret/Shutterstock
Ilustrasi media digital. Foto: sdecoret/Shutterstock

Pemerintah Indonesia sejak 2021 lalu telah mencanangkan Program Literasi Digital Nasional (PLDN). Merujuk data Kominfo, Kementerian Komunikasi dan Informatika, mulai tahun pencanangan, pemerintah menargetkan sekitar 12,4 juta orang akan terlibat dalam program ini. Sampai tahun 2024 diperkirakan 50 juta akan turut aktif mendukung kegiatan unggulan Presiden Joko Widodo ini.

Melalui Juru Bicara Kementerian Kominfo, pemerintah melalui PLDN berharap program ini dapat mendorong masyarakat menggunakan ruang digital untuk berbagai hal yang bersifat produktif. Penggunaan ruang digital dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Presiden Jokowi seperti dilansir dari situs kominfo.go.id (22/7/21) menyatakan, "Saya luncurkan Program Literasi Digital Nasional hari ini, (dan berharap) masyarakat dapat membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif," lanjutnya.

Masyarakat awam sendiri saat ini masih relatif sulit memahami berbagai fungsi dunia informasi di internet. Beberapa kalangan seperti orang tua, bahkan generasi muda cukup khawatir dengan keamanan data pribadi mereka di dunia maya? Kekuatiran inilah yang coba PLDN jembatani dengan pentingnya orang-orang rentan dalam penggunaan internet untuk meningkatkan literasi digital mereka.

Apa Itu Literasi Digital?

Ilustrasi dunia digital. Foto Shutterstock.
Ilustrasi dunia digital. Foto Shutterstock.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita lihat sejarah literasi digital. Pada tahun 1990-an, dunia kala itu mulai menyaksikan perkembangan pesat dari jaringan baru bernama internet. Era ini juga disebut sebagai ledakan dot com. Masa awal ini berbagai situs web dan perangkat digital muncul dalam jumlah besar. Kemunculan mereka menjadi titik awal era digital yang kemudian mengubah cara hidup warga dunia dalam belajar, dan berkomunikasi.

Namun era digital mendatangkan berbagai dampak buruk dalam kehidupan manusia. Manusia menjadi tercerabut dari akar kemanusiaannya. Untuk mengembalikan manusia pada habitat kemanusiaannya, maka berbagai pihak menyerukan pentingnya para pengguna internet untuk belajar dan menerapkan literasi digital. Kemampuan dalam literasi digital akan membuat kehidupan sosial yang lebih sehat.

Dunia internet memang memberi kemampuan individu memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan berpartisipasi dalam dunia digital. Ini termasuk kecakapan mereka menggunakan perangkat digital, sekaligus dapat memahami informasi yang ditemukan secara online, serta berinteraksi secara efektif dalam media sosial dan platform digital lainnya.

Kesadaran akan Literasi Digital sendiri bagi pengguna internet sangatlah besar. Dunia internet saat ini, selain dapat menghemat waktu para peselancar mencari berbagai informasi penting, juga memberi mereka kemampuan belajar lebih cepat. Orang dapat meningkatkan kemampuan belajar individu mereka melalui kursus online, menonton video tutorial, atau membaca materi pendidikan dengan mudah.

Selain itu dunia internet juga menghemat uang penggunanya. Situs-situs online memberi efisiensi pengguna dalam membandingkan harga satu produk, mencari diskon, dan membuat keputusan pembelian yang lebih bijak. Hal tak kalah penting dari keberadaan internet adalah rasa keamanan dalam penggunaan, karena para pengguna juga mudah mendapatkan informasi terkini atas berbagai situs yang menjual jasa pada konsumennya.

Ilustrasi bijak menggunakan internet. Foto Shutterstock.
Ilustrasi bijak menggunakan internet. Foto Shutterstock.

Meskipun hari ini dunia internet begitu menyenangkan dan memudahkan urusan kita. Namun terdapat kesenjangan digital di antara para pengguna internet, selain tidak semua orang memiliki akses atau pemahaman yang sama terhadap teknologi digital. Hal inilah yang memicu terciptanya kesenjangan digital.

Namun hal paling urgent dari dunia internet hari ini adalah mudahnya muncul perilaku negatif di media sosial. Saat ini dunia maya kita di Indonesia, apalagi pada saat kampanye Pemilu (Pilpres/Pileg), tengah diamuk gelombang penyebaran hoaks, penghinaan, dan perundungan online begitu menggila. Ironinya dengan kecenderungan perilaku negatif ini, orang bahkan menjadi tergantung pada teknologi internet dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Saat ini yang terjadi adalah anomali penggunaan teknologi internet yang awalnya bertujuan memudahkan kehidupan manusia. Internet jadi tempat mencari informasi yang tidak valid sesuai dengan pemuasan ego atau hasrat pribadi semata.

Definisi

Guna mengantisipasi dampak buruk dan langsung dari dunia internet kini maka gerakan literasi digital menjadi penting bagi metizen Indonesia. Secara sederhana dapat kita contohkan atas literasi digital ini; katakanlah seorang ibu rumah tangga, Aisah, ia menggunakan internet dalam mencari resep makanan sehat dan halal untuk keluarganya. Aisah pun mengevaluasi sumber-sumber online, memilih resep yang akurat dan tepercaya kehalalannya, serta kemudian berpartisipasi dalam komunitas kuliner online untuk pertukaran ide kebaikan atas makanan yang ia buat.

Jadi literasi digital sendiri adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Dalam dunia yang semakin digital ini, literasi digital menjadi semakin penting.

Secara definitif kita dapat merangkum bahwa literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi digital untuk mengakses, mengelola, memahami, mengkomunikasikan, dan membuat informasi. Hal terpenting dari teknologi digital ialah penggunaannya secara efektif dan bertanggung jawab atas kesadaran bahwa teknologi digital memiliki efek baik dan buruk.

Ilustrasi media artikulasi literasi digital. Foto Shuttersock.
Ilustrasi media artikulasi literasi digital. Foto Shuttersock.

Beberapa contoh baik dari kesadaran literasi digital ini misalnya penggunaan Google, Bing, atau ChatGPT dalam pencairan informasi guna membuat konten digital, seperti blog atau video yang menginspirasi. Atau menggunakan media sosial, seperti FB, X, Tik Tok, Youtube, Instagram, dan lain-lain untuk berkomunikasi dan berkolaborasi.

Terakhir, hal tak kalah penting dalam literasi digital adalah perlunya para netizen Indonesia belajar dasar-dasar teknologi digital. Meskipun tak perlu mahir, namun mereka dapat berlatih menggunakan berbagai perangkat dan aplikasi digital agar tak terjadi pencurian data pribadi mereka.

Basis kuat penopang literasi digital adalah bersikap kritis terhadap informasi yang didapatkan dari internet, karena sikap ini dapat menjaga keamanan data pribadi kita.

Literasi digital adalah keterampilan penting di era digital ini. Dengan meningkatkan literasi digital, saya, anda, dan kita semua dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab.

Yuk, mulai belajar literasi digital yang positif sekarang juga!

Baca Juga
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Featured

News Feed