Partai Demokrat akan segera menjalin koalisi baru dengan partai politik lain setelah mencabut dukungan kepada Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Keputusan ini diambil setelah Partai Demokrat merasa dikhianati oleh Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden.
Ketua DPP Bidang BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyampaikan bahwa kemungkinan pengumuman resmi mengenai koalisi baru ini akan dilakukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam beberapa pekan ke depan.
Partai Demokrat juga menyatakan keterbukaannya untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk kemungkinan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra.
Partai Gerindra telah membuka pintu untuk Partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Partai Gerindra menganggap hubungan mereka dengan Partai Demokrat telah baik, dan mereka pernah berkoalisi dalam dua pemilu sebelumnya.
Sementara itu, PDIP juga menyatakan kesiapannya untuk menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan Partai Demokrat, karena komunikasi antara kedua partai tersebut sudah terjalin cukup baik.
Pada akhirnya, keputusan Partai Demokrat dalam menjalin koalisi baru akan menjadi perhatian penting dalam dinamika politik Indonesia menjelang Pemilu 2024. Partai ini akan mencari mitra yang memiliki pandangan politik, visi kebangsaan, dan etika politik yang serupa.