Fenomena Bulan Purnama Biru atau Super Blue Moon yang paling terang dan terbesar di tahun 2023 telah dinantikan oleh banyak orang. Di Indonesia, fenomena ini juga dikenal sebagai Purnama Tionggoan dan diprediksi akan terjadi pada Kamis, 31 Agustus 2023, pada pukul 08:35 WIB, 09:35 WITA, dan 10:35 WIT.
Istilah "Bulan Biru" sebenarnya tidak berhubungan dengan warna bulan, tetapi merujuk pada bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan kalender. Bulan Purnama Biru akan menjadi Supermoon, yang berarti bahwa bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang karena berada dalam posisi yang lebih dekat dengan Bumi.
Dalam pandangan Islam, Bulan dan Matahari memiliki nilai yang agung sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Ayat dalam Alquran mengafirmasi bahwa malam, siang, matahari, dan bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah. Kedua entitas ini menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan-Nya.
Bulan Purnama dan Matahari memiliki peran yang saling melengkapi. Mentari siang menjadi penyempurna bagi alam dan isinya ketika bulan tidak terlihat, dan bulan menjadi penyempurna bagi malam. Semua ini menggarisbawahi keesaan dan kekuasaan Allah dalam menjaga harmoni alam semesta.
Cahaya bulan menjadi penuh dan sempurna pada malam 15 setiap bulan Hijriyah. Kemudian, cahayanya mulai meredup dan menghilang secara bertahap. Hal ini dikaitkan dengan cahaya bulan yang melakukan sujud kepada Allah. Sinar matahari tidak bertambah atau berkurang karena matahari diperintahkan untuk sujud kepada Allah setiap malam.
Fenomena ini mengajarkan bahwa makhluk Allah, seperti matahari dan bulan, merasakan kebahagiaan ketika melakukan ibadah kepada-Nya. Cahaya bulan yang semakin redup dan kembali terang menggambarkan siklus ibadah ini. Keberadaan bulan dan matahari menjadi pengingat bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini tunduk pada kehendak Allah Yang Maha Sempurna dan Maha Segalanya.