Melaporkan dari South China Morning Post, seorang pria berusia 53 tahun telah mengaku bersalah atas 30 tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap kedua putrinya.
Saat ini, kedua korban berusia 12 dan 15 tahun.
Pemerkosaan-pemerkosaan ini terjadi selama periode lima tahun, dari tahun 2018 hingga 2023.
Salah satu putrinya sekarang tengah mengandung dan telah memasuki usia kehamilan lima minggu.
Tindakan kriminal ini dilakukan di dua rumah yang berada di Muar, dalam negara bagian Johor.
Hakim mengeluarkan putusan untuk menjalankan hukuman secara bersamaan.
Artinya, pria yang bekerja sebagai petugas kebersihan akan menjalani masa penjara selama 42 tahun.
Ia telah ditahan sejak tanggal 10 Juli yang lalu.
Pelaku juga akan menerima hukuman cambukan maksimal sebanyak 24 kali.
Pihak jaksa meminta hukuman yang berat dikarenakan tingkat kejahatan yang sangat serius, yang akan menyebabkan trauma sepanjang hidup pada anak-anak.
Meskipun pelaku tidak didampingi oleh seorang pengacara, ia sempat berencana untuk mengajukan banding guna mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
Alasannya adalah ia telah menyesali tindakannya, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Malaysia Bernama.
Namun, argumen ini ditolak oleh hakim, yang menyatakan bahwa "korban pada waktu itu masih merupakan anak-anak dan pelanggaran yang Anda lakukan sangat serius."
"Harapannya, dengan hukuman ini, Anda akan merenung dan belajar dari kesalahan yang telah Anda lakukan."
"Pelaku mengakui hukuman atas tindakan saya," ujarnya.
Begitu pula, ini bukanlah pertama kalinya pengadilan di Malaysia menjatuhkan hukuman penjara yang berkepanjangan bagi pelaku yang melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak.
Bulan lalu, seorang pria di Johor dihukum penjara selama 218 tahun dan menerima 75 cambukan.
Ia telah melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap putrinya yang kini berusia 15 tahun selama tiga tahun terakhir.
Sebagai ayah dari lima anak, ia berulang kali melakukan tindakan tersebut hingga bulan Juni, meskipun korban sudah mengganti kunci pintu kamarnya.
Kasus ini terungkap bulan tersebut ketika pemeriksaan kesehatan di sekolah mengungkapkan bahwa putri yang bersangkutan telah mengandung selama tujuh bulan.