Kisah tragis Imam Masykur, seorang warga Aceh, terungkap saat ia diculik dan dianiaya oleh oknum Pasukan Pengawalan Presiden (Paspampres) beserta beberapa rekannya. Imam Masykur tewas pada 12 Agustus setelah mengalami penyiksaan dan penculikan yang mengerikan.
Penculikan terjadi saat Imam Masykur sedang menjaga toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 12 Agustus. Tragedi tersebut terjadi di tengah keramaian, di antara gerai makan dan warung kelontong.
Saksi yang berinisial B mengungkapkan bahwa pada saat itu, Imam sedang dalam posisi salat. Tiba-tiba, salah satu pelaku datang dan menyeret Imam ke dalam toko. Meskipun berusaha melawan, Imam akhirnya dikalahkan oleh pelaku.
Dua pelaku lainnya kemudian bergabung dengan kejadian tersebut saat warga sekitar mencoba membantu korban. Salah satu pelaku bahkan mengaku sebagai seorang polisi, membuat warga mundur dan Imam dibiarkan dibawa oleh pelaku.
Pelaku-pelaku tersebut mengaku telah memiliki surat tugas untuk menangkap Imam. Sementara warga sekitar tidak berani melawan karena diancam dengan surat tugas dan map yang mereka bawa.
Imam kemudian diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil oleh pelaku. Namun, pada tanggal 15 Agustus, tubuh Imam ditemukan tidak bernyawa dengan banyak luka memar di sebuah waduk di Purwakarta, Jawa Barat.
Kasus ini telah menimbulkan kecaman dan keprihatinan di masyarakat terkait tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum Paspampres. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut terkait kasus ini.