Darius Sinathrya Beri Tanggapan terhadap Ardes Goenawan yang Dianggap Remehkan Timnas di Piala AFF
Ardes Goenawan merupakan seorang presenter TV yang namanya tiba-tiba melambung berkat opininya yang diakui remehkan perjuangan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Padahal terhadap Sabtu (25/12), Timnas Indonesia berhasil menghilangkan Singapura untuk melaju ke final Piala AFF 2020.
Berbeda bersama respons kebanyakan, Ardes jadi menjelaskan bahwa Timnas Indonesia itu banyak tipe dan provokatif dan juga komentar-komentar lainnya. Sontak hal ini memicu kemarahan warganet sebab Ardes seakan remehkan Timnas Indonesia yang sudah berjuang. Hal ini turut menjadi perhatian presenter tenar yaitu Darius Sinathrya yang turut memberi tambahan balasan menohok terhadap Ardes. Berikut kronologisnya.
Ardes Goenawan menjelaskan bahwa Timnas Indonesia overrated sebab terlampau puas masuk final kejuaraan AFF
“Masuk final AFF gembiranya serasa pahlawan legenda juara Piala Dunia. Hampir kalah di kandang sendiri melawan 9 pemain. Banyak tipe dan provokatif. Intinya, OVER-RATED,” tulis @ardesgoenawan.
Ia mengungkapkan bahwa prestasi Timnas Indoensia yang masuk ke final AFF terlampau digembar-gemborkan selayaknya sudah menang piala dunia.
“No offense, tapi ini adalah tidak benar satu dari sedikit indikator bahwa Indonesia masih belum masak di cabang sepakbola.” lanjutnya.
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa tak menghendaki Timnas Indonesia menjadi juara sebab hampir kalah dari 9 pemain, ia menghendaki Thailand atau Vietnam yang menjadi juara. Tak lupa ia menegaskan bahwa keberpihakan tim sepakbola bersama nasionalisme tidak ada hubungannya.
Menanggapi hal selanjutnya Darius memberi tambahan komentar, bahwa lumrah pemain muda gembira. Hal ini sebab mereka sudah sanggup mencukupi kemauan publik Indonesia (kecuali Ardes) untuk menjadi juara
Instagram Story Darius menanggapi opini Ardes / Credit: IG Darius Sinathrya
“Duh, bro Ardes Goenawan, lumrah pemain gembira serasa juara Piala Dunia, beban para pemain muda ini segitu beratnya untuk penuhi kemauan publik Indonesia (kecuali elu) untuk sanggup menjadi juara setelah kita tetap gagal di 5 final sebelumnya. Mereka sudah ngelewatin sistem latihan yang panjang dan berat di bawah STY, bahkan ada sebagian pemain yang pilih menyingkir sebab gak kuat, mereka yang tampil tadi malam, pilih bertahan demi Merah Putih,” tulis Darius.
Ia turut menegaskan bahwa sistem latihan di bawah Shin Tae-yong (STY) merupakan suatu hal yang berat. Namun pemain-pemain yang membawa kemenangan selanjutnya menentukan bertahan demi Indonesia.
Darius menegaskan bahwa Singapura bukanlah lawan yang sanggup diremehkan, sekalipun hanya tersisa 9 pemain
Momen kemenangan Indonesia atas Singapura terhadap kejuaraan AFF / Credit: IG AFF Suzuki Cup
Pada pertandingan AFF terakhir, pihak Singapura kehilangan dua pemain sebab mendapat kartu merah, sehingga mereka terpaksa bermain bersama 9 orang.
“Aneh sesungguhnya lawan 9 pemain kita hampir kalah, tapi itulah sepak bola, banyak hal sanggup berjalan dalam satu pertandingan, kita mengawali bersama luar biasa, unggul cepat lantas lawan bangkit dan balik menekan bahkan setelah kehilangan 2 pemain, memicu pemain frustrasi dan sepertinya seluruh yang dilakukan salah!!” ujar Darius.
Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa pemain sudah menghimpun fokus dan menguatkan kaki-kaki mereka tanpa capek hingga tercipta kemenangan bagi Indonesia.
Bagi Darius banyak tipe merupakan ekspresi diri. Perihal overrated yang dibicarakan Ardes tidaklah benar sebab sesungguhnya ada harapan
“Banyak tipe itu bagian dari ekspresi, mungkin elu nangkepnya beda menjadi bebas-bebas aja,” ujarnya menanggapi.
Darius lantas menyinggung tuduhan provokatif yang disebutkan oleh Ardes, ia menjelaskan bahwa kejadian itu merupakan hal yang normal bahkan penting dan perlu.
“Kadang provokasi mesti dan penting, sepak bola bukan hanya permainan fisik, tapi ada faktor lain seperti intelegensi, power of mind, mental dan emosi,” ujar Darius menambahkan.
Ardes terhitung menyinggung bahwa pemain Indonesia itu overrated atau dilebih-lebihkan. Namun, Darius beranggap bahwa sesungguhnya harapan dan potensi terhadap skuad muda Indonesia yang dilatih Shin Tae-yong, pelatih yang membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018.
Sah-sah saja membantu negara lain, tapi jangan remehkan perjuangan Indonesia. Darius bahkan yakin Ardes, dalam hati kecilnya, masih mencintai Indonesia
“Silakan kecuali rela jagoin Thailand/ Vietnam. Itu hak elu. Tapi jangan remehkan perjuangan pelatih dan pemain sepak bola untuk Indonesia,” tegas Darius.
Selanjutnya Darius mengupayakan berpikir positif soal Ardes. Ia mulai bahwa Ardes dalam hati kecilnya mencintai Timnas Indonesia.
“Gw gak akan pertanyakan nasionalisme elu, sebab gw yakin dalam hati kecil elu tetap sayang, cinta, dan dukung Timnas Indonesia. Cuma mungkin ekspektasi dan perspektif elu lagi agak keganggu mirip keribetan ngorek hati wanita,” pungkas Darius.
Posting Komentar
Posting Komentar