Meski Gaji Pas-Pas-an Anggota Brimob ini Asuh 79 Anak Tidak Mampu
Menghidupi ke-79 anak asuhnya membuat Rochmat harus mengeluarkan biaya kehidupan sehari-hari yang tidak sedikit, seperti biaya makan. Dalam sehari Rochmat harus memasak 8 kilogram beras, belum lagi dengan lauk pauk yang akan dimasak. Dan setidaknya mengeluarkan biaya Rp 8 juta perbulan.
Meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tapi Rochmat tidak pernah berhenti dengan perbuatan mulianya ini. Ia bahkan siap jika harus menyekolahkan ke 79 anaknya hingga ke perguruan tinggi . Alasan Rochmat membantu ke 79 anak asuhnya tersebut dikarenakan, pengalaman pribadi Rochmat sendiri pada 10 tahun yang lalu. Rochmat yang diketahui saat itu berkuliah di Sekolah Tinggi Hukum (STH) di Jakarta, mengalami kesulitan dalam membiayai kuliahnya.
Ia bahkan harus menjadi tukang ojek demi mencari uang tambahan agar, memenuhi segala kebutuhannya. Karena pengalamannya inilah yang membuat Rochmat bertekad membantu anak-anak tak mampu, untuk menyekolahkan dan membiayai kehidupan mereka.
1. Membuka Usaha untuk Penuhi Kebutuhan – Karena kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit, Rochmat dan sang istri mencari cara untuk mendapatkan uang lebih, salah satunya dengan membuka usaha. Rochmat dan istrinya membuka usaha, seperti perkebunan, toko kelontong dan toko buah.
2. Mendapatkan Berbagai Penghargaan – Berkat ketulusannya dalam membantu sesama, membuat Rochmat mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Seperti penghargaan pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP), ia juga diundang untuk makan siang bersama dengan Jenderal Polisi Tito Karnavian selaku kepala Polri.
Lalu pada Oktober 2018 lalu, Rochmat juga sempat mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun tak berselang lama penghargaan tersebut diketahui bukan penghargaan resmi dari PBB, atau organisasi di bawah PBB United Nations Children’s Fund (UNICEF) ataupun United Nations Information Centre (UNIC).
3. Buah dari Ketulusan – Hal mulia yang Rochmat lakukan ternyata sudah berlangsung cukup lama, yaitu sejak tahun 2007 lalu. Bahkan anak yang diasuh oleh Rochmat ini sudah ada yang bekerja sebagai, polisi, guru, hingga pegawai bank.
Ipda Rochmat Tri Marwoto membuktikan bahwa membantu tidak harus memiliki uang yang banyak terlebih dahulu, tapi harus memiliki hati yang siap dan tulus dalam membantu.
Sumber Artikel: kabaraljazeera.com
Posting Komentar
Posting Komentar