Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengirim surat kepada Presiden Republik Indonesia Joko “Jokowi” Widodo terkait agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina. Dia meminta Jokowi memobilisasi dukungan berbagai negara untuk menekan Israel, agar menghentikan okupasi terhadap Palestina.
"Kami meminta Anda untuk bertindak segera, memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional, untuk mengambil posisi yang jelas dan tegas. Untuk menyerukan segera akhiri pendudukan, agresi, dan teror yang dilakukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung," tulis Haniyeh kata dalam suratnya, sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (20/5/2021).
1. Menyerukan penindasan Israel terhadap warga Palestina
Selain membicarakan konflik yang sedang memanas, Haniyeh juga menyinggung tentang diskriminasi dan ketidakadilan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di luar Gaza.
"Termasuk skema Yudaiisasi, pengusiran paksa, dan diskriminasi rasial, serta mencabut semua keputusan yang menargetkan (pengusiran terhadap warga muslim di) gerbang dan lingkungannya, terutama lingkungan Sheikh Jarrah," ulas dia.
2. Mendesak Yahudi untuk menjauhkan tangannya dari Masjid Al-Aqsa
Haniyeh juga berharap Jokowi, yang merupakan pemimpin negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, bisa memobiliasasi dukungan supaya Yahudi tidak mengganggu kesejahteraan Masjid Al-Aqsa.
"Menjauhkan tangannya (Israel) dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati, untuk menghentikan pelanggaran terhadap jamaah, dan mengizinkan mereka untuk menjalankan ritual dan sholat dengan bebas," harap dia.
“Semoga Tuhan memberikan karunia kepadamu dan untuk persaudaraan dengan Indonesia yang lebih baik,” tutup Haniyeh.
3. Jokowi juga sempat disurati terkait ketegangan di Sheikh Jarrah
Pada 10 Mei, Haniyeh juga menyurati Widodo untuk mencari dukungan dan menyerukan umat Islam berdiri bersama melawan agresi Israel di akhir bulan suci Ramadhan, terkait isu pengusiran paksa di Sheikh Jarrah, Yerussalem Timur.
Sejak Gaza dihujani bom, sedikitnya 219 warga Palestina telah tewas, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.500 lainnya terluka. Selain itu, 12 warga Israel juga tewas dalam tembakan roket Hamas dari Jalur Gaza.